Senin, 23 April 2018

Pamitan




Hari ini sedikit berbeda. Sengaja aku tak ingin membahas mengenai hari ini denganmu. aku terlihat nampak biasa saja menyambut datangnya hari ini. Sebab, aku ingin tahu apakah kamu masih ingat atau tidak dengan tanggal 18 Maret 2018. Seperti biasa kita chattingan membahas kesibukan kita masing-masing. Pukul tujuh malam kamu berjanji menjemputku di rumah.
Tak lama kemudian kau datang ke rumah. Kamu bertegur sapa, lalu berpamitan kepada orang tuaku untuk mengajakku pergi sebentar menikmati malam di tengah kota. Di sepanjang perjalanan, aku duduk dibelakang, aku nampak biasa saja, tak sedikit pun membahas tentang hari spesial ini, begitu pun kamu terlihat sangat dingin denganku. Kulihat dari kaca spion kau tampak tak seperti biasa, kau banyak diam dan fokus mengendarai motormu.
 Tak lama kemudian, kau berhenti di sebuah cafe yang terlihat sangat menarik dan bernuansa syahdu dengan hiasan banyak lampu dan dinding yang terkesan sangat romantis. Kuletakkan helmku di spion motormu.
Mungkinkah kamu ingin memberiku kejutan yang spesial di malam aniversary kita ini. Kira-kira apa yang akan kamu berikan untuk aniversary pertama kita ini.
Kamu menggandengku, lalu kita masuk ke dalam cafe itu, kita duduk berdua dan memesan minuman dan makanan  kesukaan kita masing-masing. Kita bercengkrama banyak hal. Namun, tetap saja kau tak sedikit pun membahas tentang hari ini. Aku sedikit kecewa, sebab yang kupikirkan salah dan aku mulai membuka omongan mengenai hari ini dan aku ingin tahu apakah kamu benar lupa atau pura-pura lupa tentang hari ini. Namun sebelum aku menanyakan hal itu kepadamu, kamu memberiku pertanyaan yang tak biasa.
"Jika suatu saat aku pergi jauh, apa yang akan kamu lakukan?" ucapnya serius.
Aku terdiam, Kutatap raut wajahnya. Aku ingin menangis, namun aku tak kuasa.
"Ah, bicara apa sih kamu?" jawabku sambil memalingkan muka.
Kamu pun tersenyum dan bilang kalau itu hanya guyonanmu saja karena ingin melihat seberapa khawatirkah aku jika suatu saat kamu tinggalkan. Seketika semua harapan tentang perayaan hari spesial ini pun pupus karena satu  pertanyaan konyol.
Kau masih saja tak membahas tentang hari ini. Kau diam, mukamu pucat dan sifatmu dingin tak seperti biasa. Ada yang aneh, namun aku masih saja amenganggap mungkin kau hanya kelelahan.
Tiba-tiba ada panggilan masuk di handphonemu. Setelah mengangkatnya, kau terburu-buru untuk mengajakku pulang. Kau bilang ada yang perlu diselesaikan malam ini. Aku tak banyak bertanya mengenai urusanmu ini. Namun di tengah perjalanan, kau berhenti di sebuah tempat. Di taman pinggir danau dengan hiasan aksen lampu yang syahdu.
Tempat itu adalah tempat pertama kali kau menyatakan perasaanmu padaku dan ternyata di tempat itu kau sudah mempersiapkan kejutan aniversarry untukku. Di sana, sudah tersedia dua bangku dan di atas mejanya sudah tersedia bunga mawar dan sebuah kue yang berhias lilin di atasnya. Tak hanya itu, di depan bangku tersebut, kau sudah siapkan band yang mendendangkan lagu-lagu romantis. Seketika, mengenai pertanyaannya tadi, aku tak ingin memikirkannya lagi.
"Terimakasih, Sayang," ucapku secara spontan sambil memelukmu
Kau hanya membalas dengan senyuman manismu.
"Masih ingatkah kamu dengan tempat ini?" pertanyaannya padaku.
"Tentu aku masih mengingatnya, ini tempat pertama kali kamu menyatakan perasaanmu padaku," jawabku sambil tersenyum.
"Aku sudah persiapkan kejutan ini untukmu, aku ingin membahagiakanmu, aku ingin melihat senyum dari bibir mungilmu," ujarnya sambil menatapku tajam.
Aku hanya tersenyum sambil menatapnya. Aku lihat cinta di matanya tanpa kusadari air mata ini menetes dan tak menyangka bahwa yang kupirkan salah. Dia mengingatnya. Aku merasa berdosa sudah berpikiran buruk padanya.
"Aku punya kado untukmu, kuharap kamu mau menerimanya. Kado ini boleh kamu buka nanti sesampainya di rumah," ujarnya sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna pink.
"Mengapa harus nanti?" tanyaku sambil mentapnya.
"Ah sudahlah, ikuti saja kemauanku."
Aku merasa menjadi wanita yang sangat bahagia. Hingga sulit aku mendiskripsikan perasaanku. Hampir satu jam kita menghabiskan waktu di tempat itu. Kita mengenang masa setahun silam. Kita berfoto berdua untuk mengabadikan kenangan aniversary pertama kita.
Kulihat wajahnya, ia tak sebahagia biasanya. Senyumnya tidak lepas seperti biasanya. Berkali-kali dia mengeluarkan handphone dari saku  jeansnya dan sibuk dengan itu. Ada sedikit kekesalan yang merundung hatiku.
 "Di hari yang spesial ini mengapa dia malah sibuk dengan handphonenya," ujarku dalam hati.
Namun aku tak mau berfikir aneh-aneh, mungkin ada pekerjaan yang penting yang harus dia selesaikan. Malam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat empat puluh menit, kamu mengajakku pulang. Namun kejutan malam ini masih mengganjal di benakku, aku tak mau berfikir macam-macam.
Sesampai di rumah dia langsung saja berpamitan untuk pulang. Dia terlihat terburu-buru. Aku bingung. Namun, di sisi lain aku sangat bahagia dengan kejutan yang dia persembahkan untukku. Aku merasa menjadi wanita yang istemewa malam ini. Tak lama setelah dia pulang, aku terburu-buru masuk ke kamar dan aku sudah tak sabar ingin membuka kado yang dia berikan untukku.
"Ah, sungguh malam yang indah,"  ucapku dari hati dengan sedikit lega.
Kira-kira apa yang ada di dalam kotak ini
Setelah kotak tersebut terbuka, aku hanya diam, terkejut dengan apa yang ada di dalam kotak tersebut, Aku ambil hadiah tersebut, tak kusangka dia bisa seromantis ini.
"Ah, bahagianya perasaan ini. Rasanya seperti..., Aku tak bisa mendeskripsikan apa yang sedang kurasa malam ini. Aku merasa menjadi wanita yang istimewa. Rasanya aku sudah dibuatnya terbang melayang-layang di udara,” ucapku sambil kegirangan.
Setelah aku membuka kado tersebut, aku terburu-buru mengambil handphoneku segera aku kirim pesan untuknya. Aku gemetar memegang handphoneku.   Aku bingung ingin mengetik pesan apa untuknya. Dia terlalu baik, terlalu romantis di malam aniversary kita ini hingga membuatku tak mampu berkata-kata. Dugaan yang menganggap dia melupakan tanggal ini ternyata salah. Kutatap layar handphoneku, bingung. Hatiku sangat bahagia. Aku  tak sanggup menulis pesan untuknya.
"Ah, aku bingung, rasanya aku tak sanggup berkata-kata meskipun aku pandai merangkai kata.  Lebih baik besok saja aku temui dia dan berterima kasih langsung dengannya, lalu menanyakan apa maksudnya memberi hadiah ini untukku.” ucapku sambil melihat kado yang dia berikan.
Malam sudah menunjukkan pukul dua belas lebih tiga puluh menit aku masih terjaga karena kegirangan dengan momen malam ini hingga membuatku susah tidur. Namun di lain sisi rasanya ada yang mengganjal aku merasa bahagia namun di hatiku ada sedikit rasa gelisah. Aku tidak mengerti rasa ini timbul dari mana. Sebab mengenai pertanyaan dan perilakunya yang aneh malam ini aku sudah melupakan.
"Mungkin sifatnya yang dingin tadi adalah salah satu cara yang dilakukannya untukku agar aku tidak curiga dengan kejutan yang dia berikan," pikirku dalam hati sambil melamun.
"Ah, ngapain sih aku masih memikirkan hal itu, lebih baik besok sajalah aku tanya sendiri pada Rino. Sekarang, lebih baik aku tidur," ucapku setelah tersadar dari lamunan.
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi tepat. Aku lihat handphoneku ada lima puluh lebih panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak kukenal. Aku tak menggubrisnya.
"Mungkin hanya orang salah nomor saja," pikirku sambil melihat layar handphone.
Setelah terbangun dari tempat tidur aku pun langsung bergegas untuk bersiap-siap menemui Rino.  Rasanya aku ingin cepat-cepat menemui Rino, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padanya. Tak lama setelah semua beres aku pergi ke rumah Rino. Sesampai di gerbang rumahnya, aku lihat ada banyak orang yang berdiri di depan rumah Rino, ada tenda yang terpasang di depannya dan banyak kursi yang berjejeran, tertata rapi. Aku terkejut, bingung dan bertanya-tanya. Seketika aku turun dari motorku dan aku masuk ke dalam rumah Rino. Dan ternyata di sana sudah terbujur kaku mayat Rino. Aku lemas seketika. Aku tak sanggup melihat kenyataan ini. Air mata mengalir deras dari mataku.
"Apa yang terjadi?" ucapku sambil berteriak.
Ada sosok wanita yang menghampiriku dan berkata "Rino telah tiada, dia kecelakaan tadi malam."
Seketika kotak yang aku pegang jatuh dan cincin yang Rino berikan sebagai kado aniversary tadi malam jatuh menggelinding di hadapan jenazah Rino.
Aku terdiam, tak berdaya
"Sebenarnya tadi malam sebelum Rino kritis, dia menitipkan sebuah surat untukmu, surat itu sudah dia persiapkan jauh-jauh hari. Namun, tadi malam surat itu ketinggalan di saku jaketnya." kata ibunya sambil menyodorkan surat dan mengusap air mataku.
Kata apa lagi yang mampu aku tuliskan untuk menggambarkan rasa ini, sekian hari melewati waktu bersama tak ada kata maupun kalimat yang mampu aku rangkai untuk menjelaskan rasa bahagia, melewati hari bersamamu, dan bisa memilikimu. Terimakasih untuk kamu yang sekian hari mampu mengindahkan rasa ini. Sekian detik bersamamu bagiku adalah hal yang berarti. Melewati kebersamaan yang mungkin tidak bisa diganti sengan suatu hal apapun. Bagi Tuhan sudah cukup mengirim salah satu ciptaanya untukku dan itu adalah kamu. Happy anniversary, Sayang, semoga kamu suka dengan kado yang aku berikan. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu karena itu aku memberimu cincin. Aku ingin meminangmu.
Seketika air mataku semakin mengalir deras
"Mengapa kamu harus secepat ini meninggalkanku? Bukankah kamu ingin menghabiskan masa tua bersamaku?”
Namun, ini adalah takdir Tuhan. Seberapa hebat aku melawan, Tuhanlah penentu segala takdir di dunia ini. Mau tidak mau aku harus ikhlas melepas kepergian Rino. Kebahagiaan yang baru saja kita nikmati, mengapa harus terganti dengan berita duga seperti ini. Sambil berlinang air mata kupeluk jenazah Rino. Kuucapkan selamat tinggal kepadanya dan kejutan tadi malam adalah caramu berpamitan untuk pergi dan tak akan kembali.

2 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus
  2. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus