Minggu, 15 April 2018

Kritik dan Esai Cerpen Tahi Lalat karya M.Shoim Anwar


                Cerpen Ada Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah karya M.Shoim Anwar merupakan sebuah cerpen yang menceritakan mengenai realita kehidupan sosial. Hal itu dapat dilihat pada cerpen tersebut yang menceritakan mengenai seorang Lurah yang tidak menepati janjinya saat kampanye. Selain itu sekarang banyak dijumpai calon pemimpin yang saat kampanye berlangsung mereka membuat janji yang akan mensejahterakan masyarakat namun saat seseorang terpilih janji tinggalah janji dan hal tersebut sangat sering kita jumpai pada kehidupan sosial saat ini. hal itu ditunjukkan pada kutipan cerpen berikut.
Bulan depan adalah masa pendaftaran calon lurah atau kepala desa di sini. Konon Pak Lurah akan mencalonkan kembali untuk periode berikutnya. Tak ada yang bisa mencegahnya meski janji-janjinya yang dulu ternyata palsu.
"Ada unsur politik juga kayaknya," kataku pada istri.
"Mengapa istri diikut-ikutkan?" dia mendongak.
"Citra perempuan lebih sensitif untuk dimainkan."

            Tidak hanya itu saat seseorang sudah memiliki jabatan maka mereka akan berbuat semaunya sendiri yang mereka anggap akan menguntungkan dirinya tanpa berfikir nasib rakyatnya. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk membodohi rakyatnya agar kemauannya dapat tercapai dan mendapatkan untung sebesar mungkin hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.
            Jujur kukatakan, Pak Lurah juga sering menggunakan cara-cara kotor. Selama menjabat, tidak sedikit warga yang kehilangan sawah ladang dan berganti dengan perumahan mewah. Warga yang tinggal di tempat strategis, melalui perangkat desa Pak Bayan, dirayu untuk menjual tanahnya dengan harga yang lumayan mahal. Begitu tanah-tanah yang strategis itu terlepas dari pemiliknya, Pak Lurah semakin gencar membujuk yang lain dengan cara memanggilnya ke kantor kelurahan.
"Kalau tidak mau menjual, akan dipagari oleh pengembang perumahan," begitulah kata-kata intimidasi yang sering dilontarkan Pak Bayan kepada warga.
"Lama-lama desa ini habis terjual," kataku pada Pak Bayan.
"Habis gimana?" jawab Pak Bayan enteng.
"Bilang sama Pak Lurah," aku melanjutkan, "mestinya kehidupan kami diperbaiki agar makmur. Diciptakan lapangan kerja baru. Bukan mengancam agar rakyat menjual tanahnya kayak kompeni."
"Kalau ada perumahan, pasti warga dapat kesempatan kerja."
"Jadi kuli dan babu!" aku menyergah.
Aku yakin, warga asli sini kelak akan jadi buruh pembersih rumput dan tukang sapu di wilayah perumahan. Sambil duduk di tanah, mereka menatap rumah-rumah mewah, dengan badan kurus kurang gizi dan napas kembang kempis digerogoti usia, mereka akan menuding sambil berkata, "Itu dulu tanah milik saya. Batasnya dari sana hingga ke sana. Luaaas sekali...."


Selain itu pada saat akan muncul suatu pemilihan pemimpin. Pasti akan ada desas desus atau kabar baik maupun buruk dari calon pemimpin yang sangat cepat menyebar di masyarakat. Isu tersebut digunakan untuk menjatuhkan calon pemimpin saat akan adanya pendaftaran calon pemimpin desa. Apalagi saat masyarakat tidak menyukai sifat dari calon pemimpin tersebut maka hal sekecil apapun akan menjadi masalah dan bahan gunjingan bagi masyarakat yang tidak mendukungnya.  Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan cerpen berikut.
Semakin mendekati masa pendaftaran calon lurah, berita adanya tahi lalat di dada istri Pak Lurah semakin santer. Bumbu-bumbu pembicaraan makin banyak. Pembicaraan tidak hanya tertumpu pada tahi lalat di dada istri Pak Lurah, tapi meluas hingga sekujur tubuh istri Pak Lurah ditelanjangi.
Aku yakin Pak Lurah dan istrinya sudah mencium kasak-kusuk di sekitarnya. Mungkin untuk mengamankan pencalonannya kembali sebagai lurah, dia sengaja memilih diam dengan harapan pembicaraan itu akan menghilang dengan sendirinya. Tapi, dengan sikap diamnya itu, aku curiga jangan-jangan pembicaraan itu benar adanya. Kata-kata 'diam pertanda setuju' hadir dalam pikiranku. Memang, Pak Lurah dan istrinya serbasalah. Apa pun yang dikatakannya dijamin tidak akan dapat meyakinkan tanpa bukti fisik.
Pada kutipan di atas sesuai dengan realita masyarakat saat ini yang mana melihat masyarakat saat ini yang memiliki hoby bergosip menjadikan suatu kabar yang belum tentu asal ususlnya benar atau tidaknya cepat meluas dan tersebar dari mulut ke mulut. Dan ketika seseorang sudah membicarakan isu yang hangat dibicarakan di masyarakat maka berita tersebut akan cepat menyebar tanpa pandang bulu drai anak-anak sampai orang tua akan mendengar kabar tersebut.
Kelebihan cerpen ini adalah cerpen ini mengangkat tema kehidupan sosial di masyarakat saat ini, hal tersebut dapat dilihat dari kutipan-kutipan cerpen yang menggambarkan sebagaian pemimpin yang memiliki sikap seenaknya saja saat sudah mendapatkan jabatan dan janji yang di ucapakan saat masa kampenya tidak bisa diterapkan dengan baik. selain itu Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca dalam penguraian ceritanya bahasa yang digunakan juga mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam memahami cerpen tersebut. Kekurangan dari cerpen tersebut adalah akhir cerita yang penulis tuliskan berakhir dnegan kurang greget.

2 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus
  2. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus